#Lombok4
Sebelum sampai di kota mataram, teman
saya menghubungi bang arif yang kemarin barengan pas naik ke gunung rinjani,
setelah kami turun dari angkutan yang mengantarkan kami dari bangsal ke kota
mataram kami langsung bertemu dengan bang arif dan langsung di giring menuju
rumahnya.
Disana
kami di suguhin makanan dan minuman gratis sama bang arif, bang arif sudah
mempunyai anak dan istri, di rumahnya bang arif membuka usaha café tempat minum
kopi kecil-kecilan, setelah lama mengobrol dan waktu sudah menunjukan hampir
tengah malam nah disini kami akan berpisah lagi dengan beberapa teman kami,
karena beberapa teman kami sudah membeli tiket kereta di banyuwangi sana untuk
lusa maka mereka pulang sekarang dari mataram, biar nanti ga telat keretanya,
teman-teman saya di beri tumpangan sama temennya bang arif menuju ke pelabuhan
lembar
Kemudian
saya dan yuniar di beri tumpangan sama temannya bang arif yang satu nya menuju
ke rumah singgah di komunitas backpacker Lombok, karena menggunakan motor jadi
ga bisa bareng-bareng, dan giliran saya pertama yang di antar ke rumah singgah.
Setelah
sampai di rumah singgah dan saya baru pertama kali di rumah singgah saya
pelan-pelan masuk dan disana, waw, banyak orang-orang lagi kumpul, nah di
sela-sela mereka kumpul dan bercanda, saya masuk dan langsung menatap saya
semua, kemudian saya langsung lari keluar lagi, eh tapi di suruh masuk sama
salah satu orang yang ada disana, kemudian saya bersalaman satu persatu dengan
penghuni rumah singgah, nah saya kenalin dulu ni, di rumah singgah itu ada
bapak sama mamak, beliau adalah yang mempunyai rumah singgah, nah beliau juga
baik hati.
Karena
saat saya sampai disana dan bapak belum tidur saya juga bersalaman dengan
bapak, kemudian saya meletakan tas saya dan langsung ikut duduk dan berbagi
cerita dengan orang-orang disana, tak lama kemudian yuniar datang dan melakukan
hal yang sama dengan saya.
Nah,
karena salah satu orang yang mampir di rumah singgah ada yang ber ulang tahun,
saya dan yuniar ikut untuk memberika surprise, dank arena ada yang berulang
tahun di rumah singgah jadi banyak makanan, eh walaupun ga ada yang berulang
tahun di rumah singgah tetep banyak makanan, karena komunitas backpacker yang
di Lombok sering ngirimin makanan dari rumahnya, sumpah gaes, orang nya
baiiiiikk semua di rumah singgah, jadi kalo kalian lagi main ke pulau Lombok
jangan sungkan-sungkan mampir ke rumah singgah ya gaess. Setelah kami semua
ngobrol hingga hampir larut pagi, kami langsung tidur, karena besok pagi masih
banyak aktivitas yang di jalankan.
Saya bangun pukul 08.00 wita dan
langsung mengantri kamar mandi, karena perut sudah mules, kemudian langsung
mandi, setelah itu kumpul lagi sama teman-teman baru disana, nah hari itu
beberapa orang ada yang menuju ke air terjun di daerah Lombok timur dan utara
dan ada yang pulang juga, karena saya ingin melihat pantai di Lombok selatan
dan ga ada yang ikut maka hanya saya dan yuniar yang ke Lombok selatan.
Setelah kami di pinjamkan motor sama
teman nya mamak, dengan tariff 60ribu/hari dan motornya di antarkan ke rumah
singgah, kami langsung mempersiapkan diri dan nanya-nanya sama bapak dan mamak
tentang jalan dan daerah di Lombok selatan, karena hari semakin siang, dengan
sedikit informasi dan saya lebih percaya sama gps di smarphone saya maka kami
langsung berangkat, nah buat kalian yang pergi tanpa barengan sama orang yang
sudah tahu Lombok saran saya tandai dulu posisi rumah singgah sebelum kalian
pergi, jangan sampai bisa berangkat, tapi ga bisa pulang.
Karena saya dan yuniar berniat hanya
mengunjungi pantai dan mengambil gambar maka kami hanya membawa kamera dan
dompet. Kami berjalan dengan santai sembari mencari warung untuk sarapan, setelah
kami dapat tempat makan yang murah dan enak kami melanjutkan perjalanan ke arah
selatan, dan tujuan pantai pertama kami adalah pantai selong belanak.
Kami melewati sawah yang luas
kemudian embung yang besar, tapi air nya sedikit, karena waktu itu musim
kemarau dan tanah sangat kering, ga sadar kami sudah berjalan hampir 2 jam dan
belum nemu tanda-tanda pantai, setelah kami bertemu dengan jalan aspal yang
bagus dan saya piker jalan yang bagus itu tanda-tanda dekat dengan tempat
wisata, dan tak lama kami berjalan di atas aspal yang bagus tiba-tiba jalan
keputus dan aspal hilang, dan jalan berubah menjadi tumpukan batu dan tanah,
setelah diskusi sebentar kami memutuskan untuk balik arah dan mencari jalan
yang lain.
Akhirnya kami menemukan jalan yang
sebenarnya, sekitar 1 jam lebih kami berjalan sampailah kami di pantai selong
belanak, disana banyak turis-turis dari luar yang bermain selancar, beberapa
saat setelah kami duduk di pinggiran pantai dan melihat keindahan pantai, sampailah
kami di pantai selong belanak.
Saat sampai disana, kami langsung
nyari tempat yang eyup (adem/teduh), kalo turis-turis pada nyari tempat
berjemur, nah giliran orang Indonesia malah langsung nyari yang adem, apalagi
yuniar, dia sensitive banget sama panas matahari, takut kulitnya jadi ungu.
Nah, pas lagi ngelihat pemandangan
dari tempat kami duduk, tiba-tiba yuniar ngajak nyebur, kan eman-eman udah
jauh-jauh ke Lombok malah gak nyebur ke lautnya, malah cuman lihat-lihat tok,
akhirnya kami langsung nyebur dengan celana satu-satu nya yang di bawa, sembari
ndeketin bule female yang lagi di ajarin surfing sama pacarnya.
Setelah 1 jam kami nyebur, kami
langsung naik ke permukaan dan nyari tempat teduh lagi, dan ternyata disamping
tempat kami duduk terdapat 2 bule cewek yang lagi klekaran di pasir dan
Alhamdulillah pacarnya lagi pada main di laut, dengan modal berdoa dan semangat
dari saya, yuniar ngajakin bule itu foto bareng, walaupun campur bahasa wild.
Kemudian lanjut di pantai berikutnya,
pantai mawun dll sampai ke pantai tanjung aan, sory lupa nama-nama pantainya,
yang ingat namanya cuman pantai itu saja, pokonya bisa cuci mata sepuasnya kalo
kalian disana, bukan karena keindahan alam nya saja, tapi penduduk lokal disana
juga banyak yang baik hati, dan pas terakhir sampai di pantai tanjung aan
pemandangan nya top banget, ngelihat matahari hampir jatuh ke bumi, tapi belum
sampai jatuh kami udah pergi sih, takut kalo malem malah lebih parah lagi nanti
kami nyasarnya.
Pokoknya hari itu kami puas ngelihat
pemandangan yang super incredible kalo kata orang instagram, check my IG, dan
ada tambahan kata-kata itu juga, nah pulangnya kami mampir di parkiran rumah
adat suku sasak, karena badan sudah klenyit dan bau bangkai, dan juga kena
penyakit “little bondy” yaitu silet gatel kelebon wedi, bahasa indonesianya
nanya aja ya sama orang yang ngerti bahasa jawa, nah penyebabnya ya gara-gara
main di pasir pantai dan parahnya kami belum bilasan sama sekali, dan baru
mandi setelah kami sampai di rumah singgah, nah saran saya, walaupun kalian gak
niat buat nyebur atau apapun mending bawa barang berlebih deh kalo berpergian,
biar ga nyesel tar, penyesalan kan datang terakhir, kalo datang awal namanya pendaftaran,
oposeh…
ada yang ulang tahun ni di rumah singgah
selangkah lebih maju
aku dan teman-teman aku
gingseng dan kluwek
lupa nama pantai nya ni
tanjung aan dong
selfbrush
jurus ikan asin lg di jemur
para pejalan yang mampir di rumah singgah ni
bareng sama orang jogja juga