#ARGOPURO3
16 agustus 2014 kita bangun pukul
06.00 wib tapi pas kita keluar, belum ada orang berkeliaran sama sekali, entah
karena males bangun atau emang bangun males atau apalah terserah Setelah satu
tenda bangun semua kita pun langsung mengambil makanan kecil dan minum serta
kamera yang paling penting dan langsung cus menuju puncak rengganis, katanya
puncak rengganis itu paling indah di banding puncak argopuro maupun puncak arca
nya, setelah saya berjalan paling depan, paling cepet dan paling sok tau
alhasil saya salah jalan dan akhirnya kembali ke pertigaan alun-alun lagi, tapi
untung nya saya belum begitu jauh berjalan, so kami berpencar buat nyari
petunjuk buat ke puncak rengganis, karena kalo mau nanya sama orang belum pada
bangun tu orang-orang nya. Setelah bertemu dengan petunjuk dan jalan sebenarnya
kami mulai berjalan kembali, baru 5 menit berjalan sudah pada ngos-ngosan
soalnya ya belum pemanasan juga sih hhe, setelah berjalan sekitar 15 menit
akhirnya kami sampai di puncak rengganis dan langsung melakukan pemotretan,
tapi sebelum pemotretan pas saya sampai di spot yang bagus buat ngeliat
pemandangan saya langsung terpaku, ndomblong, ngowoh dan ga ngedipin mata
selama 10 bungkus, eh 10 detik, SubhanAllah indaaaahhhh banget pemandangannya,
setelah 2 hari 3 malem berjalan lebih jauh menyelam lebih dalam akhirnya kami
nemu puncak rengganis, dan ga sadar kalo mata saya sudah ngeluarin air,
gara-gara kelamaan melek, dan cuacanya pun sangat cerah, mataharinya juga
sangat panas, sepanas saat dia mutusin aku ,lohh. Ga lama kemudian ada pendaki
yang nyusul sampai di puncak rengganis juga, dan pendaki itu adalah pendaki
yang berasal pokoknya dari pulau jawa bagian barat (ga usah di sebutin
daerahnya ya) dan saya ceritakan dari awal asal mula pendaki ini, pas kami di
pos mata air 1, malem-malem jam 7an pendaki tersebut sampai di pos mata air 1,
kemudian saya menyapa dan mereka membalasnya, ohya mereka ber tiga, saat mereka
mendirikan tenda saya nanya sama mas-mas nya itu
Saya : “mas nya dari bawah jam berapa
mas?”
Mereka : “jam 4 mas”
Saya : “oh, cepet banget mas berarti?
(gila ni cepet banget naiknya, padahal kami perjalanan dari beskem ke pos mata
air 1 aja sekitar 7 jam kurang)
Mereka : “(ni ada mas satu nya yang
nyolot) GAK KOK MAS, BIASA AJA”
Eh tiba-tiba temen satu nya yang
ngobrol sama saya bilang : “gak mas, kami naik motor kok, sampai di batas hutan
kalo gak salah”
Nah mulai dari itu kami berempat di
tenda pas sebelum tidur langsung ngrasanin tu orang hhe, pas pagi nya mulai
naik kami pamitan duluan dan mas yang mukanya kayak wakamso (warga kampung
sono) bilang : “kalian duluan aja, nanti pasti juga keselip” :/ dan ternyata
juga keselip sih.
pemandangan cikasur-cisentor
pemandangan cisentor-cikasur
ceritanya diam-diam makan coklat
cisentor
A-team not D-minus
nungguin sikembar sambil ndredeg, kok ga keliatan-keliatan ya
SubhanAllah puncak rengganis
ngeup oleh panas nya matahari, karena panasnya sepanas dulu saat dia ninggalin aku
aQo maU b3r4k
HBD mahameru MCT
andai dia disini bersamanya
puncak dewi rengganis
Puncak Argopuro
Argopuro puncak
Puncak Arca
..................................
Kembali lagi cerita di puncak, setelah
itu banyak pendaki-pendaki lain yang nyusul sampai ke puncak, dan kami setelah
cukup foto-fotonya langsung mencari tempat teduh dan membuka bungkus makanan
kecil yang kami bawa tadi, kami buang isinya dan kami makan bungkusnya, setelah
berebut makanan sampai berdarah-darah gara-gara cuman bawa makanan sedikit
akhirnya kami mencari spot buat foto yang lain, dan ternyata setiap kalian
berjalan di puncak rengganis ternyata semuanya indah, seindah dulu saat-saat
aku bersamanya. Setelah puas, kami kembali ke tenda untuk masak dan makan,
kami masak sambil bercandaan dan ngrasanin pendaki yang saya ceritain tadi dan
juga ngrasanin temen kami di kampus. Setelah selesai makan kami nanya sama
orang-orang yang naik ke argopuronya lewat jalur bremi, dan fix kami naik ke
puncak argopuro dan puncak arca sekalian bawa carir, karena dari puncak
argopuro ada jalan langsung ke puncak arca dan di puncak arca ada jalan
langsung arah ke taman hidup, dari pada naik turun naik turun mending sekalian
naik-naik bawa carir dan langsung turun ke danau taman hidup.
Setelah selesai packing kami berdoa
untuk melanjutkan perjalanan naik ke puncak dan langsung turun, kami start dari
camp alun-alun pukul 10.30 wib, kami pamitan sama tetangga-tetangga yang tenda
nya berdekatan dengan kami, setelah 5 menit berjalan kami berhenti dan
memandangi jalur ke puncak argopuro sambil nelen ludah dan ngelap keringat,
sebenarnya cuman bukit kecil ni puncak argopuronya, tapi gara-gara bawa carir
jadi down duluan, eh ternyata saat kami memandangi jalan dan terdiam di jalan
ada yang teriak di belakang kami “woi cepet mas, jalannya antri ni!” akhirnya
kami lanjut berjalan dan behenti berjalan lagi dan berhenti lagi dan sampailah
kami di puncak argopuro pukul 10.50 wib, di sini kami hanya berhenti sebentar
untuk mengambil gambar dan langsung menuju ke puncak arca, setelah kami
berhasil menapaki dan melihat keindahan ke-3 puncak di gunung argopuro kami ber
empat saling bersalaman untuk menunjukan rasa syukur kita kepada Tuhan yang
telah menciptakan tempat-tempat indah di Negara Indonesia.
Saat kami turun dari puncak arca, kami
melihat ada 2 jalan, yang satu jalannya besar dan yang satunya jalani sisa
hidupku dengan nya eh, kami memilih jalan yang besar dan kemudian melihat ada
pendaki lain yang juga mau turun ke danau taman hidup, tapi mereka turun dari
alun-alun tempat camp, kami menyapa dari kejauhan dan melanjutkan perjalanan
turun kami, jalan turun dari alun-alun ini termasuk jalan baru, banyak pendaki
yang belum tau tentang jalan ini, untungnya kami di kasih tau sama mas lutfi,
mungkin dia anak nya pak sus yang jaga beskem pendakian baderan, karena pas kita di beskem baderan dia satu rumah sama pak sus, kami juga
membawa GPS, jalan turun dari alun-alun ini di dominasi oleh akar pohon yang
masih banyak di jalannya, kalo ga hati-hati bisa kesandung dan kena tumbuhan
jancuk (tumbuhan berduri sebutan pendaki local) kemudian melewati rumput-rumput
yang tinggi, setinggi cintaku padanya, kemudian rumput tinggi lagi, pokoknya
banyak ngelewatin rumput yang tinggi-tinggi titik, dan jalannya lumayan curam,
setelah lama kami berjalan dan saling menyapa dengan pendaki-pendaki lain yang
sedang naik kami hampir sampai di danau taman hidup, tanda-tanda kalau kita
sudah hampir sampai di danau taman hidup itu kita sudah sangat lelah, kaki
sudah terasa sakit dan juga sudah masuk ke kawasan hutan yang lumayan lebat,
pas kami berhenti sebentar di hutan yang lebat ini saya melihat sejenis kera
tapi besar, kami berempat sempat ndredeg sebentar dan melanjutkan perjalanan
kembali, tak lama kemudian kami sampai di danau taman hidup, SUBHANALLAH
pemandangannya ga bisa saya ceritakan, ini rahasia, hanya saya dan semesta sana
dan juga Tuhan yang tahu keindahannya hhe, kalian juga wajib ngeliat
pemandangan di danau taman hidup ini, bikin hidup lebih hidup, langsung aja
biar gambar ini yang menceritakan keindahan alam di danau taman hidup.
saya dan plang dilarang berenang
saya dan seluruh kesyahduan semesta, salam kecup basah dari rumah
bagi-bagi sembako di danau
nyengoh, sambil satria berharap reny mau di kenalin sama calon mertua
warga, udara, air, danau, krikil, tumbuhan, angin, matahari, awan dan seluruh semesta yang syahdu
ini nih tetangga yang rukun dan saling berbagi
semenit sebelum meninggalkan kesyahduan danau taman hidup
Nah apalagi pas malam, tapi kita tidur
sih, jadi mending kalian sudah jauh-jauh sampai ke danau taman hidup jangan
tidur, tapi gangguin tenda-tenda yang ada awewek nya, trus keluarin isi hati
kalian ke aweweknya, karena kesempatan hanya datang sekali, jangan sampai
merugi seperti saya. Lanjut ke cerita, setelah kita bangun pagi, langsung
ngorek-ngorek, bongkar-bongkar, ndungkrak-ndungkrak tas plastik yang isinya
makanan, eh pas nemu ayam yang sengaja di sisain buat hari terakhir pas mau
turun ternyata mambu, mbusuk dll, akhirnya yaudah bikin omelet, trus pas bikin
omelet critanya kan di bagi 2, giliran pertama masak saya sama beta, eh pas
sudah jadi malah di kode sama tenda sebelah buat ngasih omelet nya, tapi di
gunung kalo ikhlas dalam apapun pasti ada gantinya, nah habis itu pas tenda
samping kami bikin omelet, kita dikasih buanyaaaakkk, tapi bungkusnya tok, ya
ga mungkin lah, ngopo toh.
Setelah bersyukur,
muterin danau, foto bareng rumput yang didanau, foto bareng kerikil yang di
danau dan foto bareng udara yang di danau kita langsung mberesin tenda dan
langsung cus ke beskem pendakian bremi, sebelumnya kita pamitan sama semua yang
ada di danau taman hidup, dan foto bareng mereka semua, ohya di sana banyak
ojek juga, ada warga sekitar sana yang mancing di danau, pokoknya fix tempatnya syahdu banget buat yang-yangan. kami mulai melangkah dari danau taman hidup pukul 08.45 wib, sebenarnya masih ragu untuk jalan duluan, gara-gara mas-mas yang dari berangkat sampai turun barengan sama kita itu cerita dulu pas naik ke argopuro pas mau turun di ladang warga bremi banyak jalan petani, trus dia nyasar, tapi malah di boncengin sama warga sekitar sampai beskem nya, nah tapi daripada nungguin lama mending langsung turun sambil nanya-nanya sama warga sana, pas perjalanan turun banyak warga yang sedang naik ke danau bawa motor, ga tua ga muda pada ngebut-ngebutan, sampe mukanya belepotan, tapi lebih parah muka ku sih, lanjut turun, dijalan nemuin sesuatu lagi, ada pohon besaaar beut ambruk, tapi sudah ambruk sebelum kita datang sih, trus akarnya terurai keatas, trus kita foto dengannya, lanjut turun lagi, pas sampai di ladang jalan sudah mulai menyabang, kami mengambil jalan yang kecil, terus turun, kemudian nemu petani dan nanya sama dia, tapi si doi balesnya pakai bahasa madura jadi kami hanya melihat tangannya yang menunjuk ke suatu arah dan kita ngikutin jalannya, nah, pas hampir sampai di jalan besar eh ada waduk kecil, sebenernya pengen nyebur, tapi ga bisa renang, akhirnya nemu jalan besar dan ngikutin jalannya akhirnya sampai di beskem pendakian bremi pukul 11.30 wib. saya langsung nyari-nyari warung padang eh nemunya bakso, setelah selesai semua, gantian saya mandi dan nyuci pakaian, karena saya masih mau ngelanjutin perjalanan ke pulau lombok, ohya, bus yang nganterin pendaki dari bremi ko probolinggo cuman ada pukul 07.00 DAN 16.00 wib tok, 2 kali sehari dia turunnya, pas bus dateng kami pamitan sama bapaknya yang jaga beskem dan seluruh kesyahduan gunung argopuro.
pelajaran yang didapat dari Argopuro:
Setiap perjalanan membutuhkan keikhlasan, karena apabila kalian
melakukan apapun dengan ikhlas mesti bebuah kebaikan
pelajaran yang didapat dari Argopuro:
Setiap perjalanan membutuhkan keikhlasan, karena apabila kalian
melakukan apapun dengan ikhlas mesti bebuah kebaikan
gerbang masuk pendakian Argopuro via bremi
lanjut ke SUMMER TIME AUGUST #lombok1
oh ya sekalian mau pamer dokumentasi ni hhe
cek ya thanks