Sunday 28 September 2014

DANAU TAMAN HIDUP BIKIN HIDUP LEBIH HIDUP


#ARGOPURO3



    16 agustus 2014 kita bangun pukul 06.00 wib tapi pas kita keluar, belum ada orang berkeliaran sama sekali, entah karena males bangun atau emang bangun males atau apalah terserah Setelah satu tenda bangun semua kita pun langsung mengambil makanan kecil dan minum serta kamera yang paling penting dan langsung cus menuju puncak rengganis, katanya puncak rengganis itu paling indah di banding puncak argopuro maupun puncak arca nya, setelah saya berjalan paling depan, paling cepet dan paling sok tau alhasil saya salah jalan dan akhirnya kembali ke pertigaan alun-alun lagi, tapi untung nya saya belum begitu jauh berjalan, so kami berpencar buat nyari petunjuk buat ke puncak rengganis, karena kalo mau nanya sama orang belum pada bangun tu orang-orang nya. Setelah bertemu dengan petunjuk dan jalan sebenarnya kami mulai berjalan kembali, baru 5 menit berjalan sudah pada ngos-ngosan soalnya ya belum pemanasan juga sih hhe, setelah berjalan sekitar 15 menit akhirnya kami sampai di puncak rengganis dan langsung melakukan pemotretan, tapi sebelum pemotretan pas saya sampai di spot yang bagus buat ngeliat pemandangan saya langsung terpaku, ndomblong, ngowoh dan ga ngedipin mata selama 10 bungkus, eh 10 detik, SubhanAllah indaaaahhhh banget pemandangannya, setelah 2 hari 3 malem berjalan lebih jauh menyelam lebih dalam akhirnya kami nemu puncak rengganis, dan ga sadar kalo mata saya sudah ngeluarin air, gara-gara kelamaan melek, dan cuacanya pun sangat cerah, mataharinya juga sangat panas, sepanas saat dia mutusin aku ,lohh. Ga lama kemudian ada pendaki yang nyusul sampai di puncak rengganis juga, dan pendaki itu adalah pendaki yang berasal pokoknya dari pulau jawa bagian barat (ga usah di sebutin daerahnya ya) dan saya ceritakan dari awal asal mula pendaki ini, pas kami di pos mata air 1, malem-malem jam 7an pendaki tersebut sampai di pos mata air 1, kemudian saya menyapa dan mereka membalasnya, ohya mereka ber tiga, saat mereka mendirikan tenda saya nanya sama mas-mas nya itu

Saya : “mas nya dari bawah jam berapa mas?”

Mereka : “jam 4 mas”

Saya : “oh, cepet banget mas berarti? (gila ni cepet banget naiknya, padahal kami perjalanan dari beskem ke pos mata air 1 aja sekitar 7 jam kurang)

Mereka : “(ni ada mas satu nya yang nyolot) GAK KOK MAS, BIASA AJA”
Eh tiba-tiba temen satu nya yang ngobrol sama saya bilang : “gak mas, kami naik motor kok, sampai di batas hutan kalo gak salah”

Nah mulai dari itu kami berempat di tenda pas sebelum tidur langsung ngrasanin tu orang hhe, pas pagi nya mulai naik kami pamitan duluan dan mas yang mukanya kayak wakamso (warga kampung sono) bilang : “kalian duluan aja, nanti pasti juga keselip” :/ dan ternyata juga keselip sih.

pemandangan cikasur-cisentor


pemandangan cisentor-cikasur


ceritanya diam-diam makan coklat


cisentor


A-team not D-minus


nungguin sikembar sambil ndredeg, kok ga keliatan-keliatan ya


SubhanAllah puncak rengganis


ngeup oleh panas nya matahari, karena panasnya sepanas dulu saat dia ninggalin aku


aQo maU b3r4k


HBD mahameru MCT


andai dia disini bersamanya


puncak dewi rengganis


Puncak Argopuro


Argopuro puncak


Puncak Arca


..................................




    Kembali lagi cerita di puncak, setelah itu banyak pendaki-pendaki lain yang nyusul sampai ke puncak, dan kami setelah cukup foto-fotonya langsung mencari tempat teduh dan membuka bungkus makanan kecil yang kami bawa tadi, kami buang isinya dan kami makan bungkusnya, setelah berebut makanan sampai berdarah-darah gara-gara cuman bawa makanan sedikit akhirnya kami mencari spot buat foto yang lain, dan ternyata setiap kalian berjalan di puncak rengganis ternyata semuanya indah, seindah dulu saat-saat aku bersamanya. Setelah puas, kami kembali ke tenda untuk masak dan makan, kami masak sambil bercandaan dan ngrasanin pendaki yang saya ceritain tadi dan juga ngrasanin temen kami di kampus. Setelah selesai makan kami nanya sama orang-orang yang naik ke argopuronya lewat jalur bremi, dan fix kami naik ke puncak argopuro dan puncak arca sekalian bawa carir, karena dari puncak argopuro ada jalan langsung ke puncak arca dan di puncak arca ada jalan langsung arah ke taman hidup, dari pada naik turun naik turun mending sekalian naik-naik bawa carir dan langsung turun ke danau taman hidup.

    Setelah selesai packing kami berdoa untuk melanjutkan perjalanan naik ke puncak dan langsung turun, kami start dari camp alun-alun pukul 10.30 wib, kami pamitan sama tetangga-tetangga yang tenda nya berdekatan dengan kami, setelah 5 menit berjalan kami berhenti dan memandangi jalur ke puncak argopuro sambil nelen ludah dan ngelap keringat, sebenarnya cuman bukit kecil ni puncak argopuronya, tapi gara-gara bawa carir jadi down duluan, eh ternyata saat kami memandangi jalan dan terdiam di jalan ada yang teriak di belakang kami “woi cepet mas, jalannya antri ni!” akhirnya kami lanjut berjalan dan behenti berjalan lagi dan berhenti lagi dan sampailah kami di puncak argopuro pukul 10.50 wib, di sini kami hanya berhenti sebentar untuk mengambil gambar dan langsung menuju ke puncak arca, setelah kami berhasil menapaki dan melihat keindahan ke-3 puncak di gunung argopuro kami ber empat saling bersalaman untuk menunjukan rasa syukur kita kepada Tuhan yang telah menciptakan tempat-tempat indah di Negara Indonesia.

    Saat kami turun dari puncak arca, kami melihat ada 2 jalan, yang satu jalannya besar dan yang satunya jalani sisa hidupku dengan nya eh, kami memilih jalan yang besar dan kemudian melihat ada pendaki lain yang juga mau turun ke danau taman hidup, tapi mereka turun dari alun-alun tempat camp, kami menyapa dari kejauhan dan melanjutkan perjalanan turun kami, jalan turun dari alun-alun ini termasuk jalan baru, banyak pendaki yang belum tau tentang jalan ini, untungnya kami di kasih tau sama mas lutfi, mungkin dia anak nya pak sus yang jaga beskem pendakian baderan, karena pas kita di beskem baderan dia satu rumah sama pak sus, kami juga membawa GPS, jalan turun dari alun-alun ini di dominasi oleh akar pohon yang masih banyak di jalannya, kalo ga hati-hati bisa kesandung dan kena tumbuhan jancuk (tumbuhan berduri sebutan pendaki local) kemudian melewati rumput-rumput yang tinggi, setinggi cintaku padanya, kemudian rumput tinggi lagi, pokoknya banyak ngelewatin rumput yang tinggi-tinggi titik, dan jalannya lumayan curam, setelah lama kami berjalan dan saling menyapa dengan pendaki-pendaki lain yang sedang naik kami hampir sampai di danau taman hidup, tanda-tanda kalau kita sudah hampir sampai di danau taman hidup itu kita sudah sangat lelah, kaki sudah terasa sakit dan juga sudah masuk ke kawasan hutan yang lumayan lebat, pas kami berhenti sebentar di hutan yang lebat ini saya melihat sejenis kera tapi besar, kami berempat sempat ndredeg sebentar dan melanjutkan perjalanan kembali, tak lama kemudian kami sampai di danau taman hidup, SUBHANALLAH pemandangannya ga bisa saya ceritakan, ini rahasia, hanya saya dan semesta sana dan juga Tuhan yang tahu keindahannya hhe, kalian juga wajib ngeliat pemandangan di danau taman hidup ini, bikin hidup lebih hidup, langsung aja biar gambar ini yang menceritakan keindahan alam di danau taman hidup.
saya dan plang dilarang berenang


saya dan seluruh kesyahduan semesta, salam kecup basah dari rumah


bagi-bagi sembako di danau


nyengoh, sambil satria berharap reny mau di kenalin sama calon mertua


warga, udara, air, danau, krikil, tumbuhan, angin, matahari, awan dan seluruh semesta yang syahdu


ini nih tetangga yang rukun dan saling berbagi


semenit sebelum meninggalkan kesyahduan danau taman hidup


    Nah apalagi pas malam, tapi kita tidur sih, jadi mending kalian sudah jauh-jauh sampai ke danau taman hidup jangan tidur, tapi gangguin tenda-tenda yang ada awewek nya, trus keluarin isi hati kalian ke aweweknya, karena kesempatan hanya datang sekali, jangan sampai merugi seperti saya. Lanjut ke cerita, setelah kita bangun pagi, langsung ngorek-ngorek, bongkar-bongkar, ndungkrak-ndungkrak tas plastik yang isinya makanan, eh pas nemu ayam yang sengaja di sisain buat hari terakhir pas mau turun ternyata mambu, mbusuk dll, akhirnya yaudah bikin omelet, trus pas bikin omelet critanya kan di bagi 2, giliran pertama masak saya sama beta, eh pas sudah jadi malah di kode sama tenda sebelah buat ngasih omelet nya, tapi di gunung kalo ikhlas dalam apapun pasti ada gantinya, nah habis itu pas tenda samping kami bikin omelet, kita dikasih buanyaaaakkk, tapi bungkusnya tok, ya ga mungkin lah, ngopo toh.

    Setelah bersyukur, muterin danau, foto bareng rumput yang didanau, foto bareng kerikil yang di danau dan foto bareng udara yang di danau kita langsung mberesin tenda dan langsung cus ke beskem pendakian bremi, sebelumnya kita pamitan sama semua yang ada di danau taman hidup, dan foto bareng mereka semua, ohya di sana banyak ojek juga, ada warga sekitar sana yang mancing di danau, pokoknya fix tempatnya syahdu banget buat yang-yangan. kami mulai melangkah dari danau taman hidup pukul 08.45 wib, sebenarnya masih ragu untuk jalan duluan, gara-gara mas-mas yang dari berangkat sampai turun barengan sama kita itu cerita dulu pas naik ke argopuro pas mau turun di ladang warga bremi banyak jalan petani, trus dia nyasar, tapi malah di boncengin sama warga sekitar sampai beskem nya, nah tapi daripada nungguin lama mending langsung turun sambil nanya-nanya sama warga sana, pas perjalanan turun banyak warga yang sedang naik ke danau bawa motor, ga tua ga muda pada ngebut-ngebutan, sampe mukanya belepotan, tapi lebih parah muka ku sih, lanjut turun, dijalan nemuin sesuatu lagi, ada pohon besaaar beut ambruk, tapi sudah ambruk sebelum kita datang sih, trus akarnya terurai keatas, trus kita foto dengannya, lanjut turun lagi, pas sampai di ladang jalan sudah mulai menyabang, kami mengambil jalan yang kecil, terus turun, kemudian nemu petani dan nanya sama dia, tapi si doi balesnya pakai bahasa madura jadi kami hanya melihat tangannya yang menunjuk ke suatu arah dan kita ngikutin jalannya, nah, pas hampir sampai di jalan besar eh ada waduk kecil, sebenernya pengen nyebur, tapi ga bisa renang, akhirnya nemu jalan besar dan ngikutin jalannya akhirnya sampai di beskem pendakian bremi pukul 11.30 wib. saya langsung nyari-nyari warung padang eh nemunya bakso, setelah selesai semua, gantian saya mandi dan nyuci pakaian, karena saya masih mau ngelanjutin perjalanan ke pulau lombok, ohya, bus yang nganterin pendaki dari bremi ko probolinggo cuman ada pukul 07.00 DAN 16.00 wib tok, 2 kali sehari dia turunnya, pas bus dateng kami pamitan sama bapaknya yang jaga beskem dan seluruh kesyahduan gunung argopuro.

pelajaran yang didapat dari Argopuro:
         Setiap perjalanan membutuhkan keikhlasan, karena apabila kalian
    melakukan apapun dengan ikhlas mesti bebuah kebaikan  




gerbang masuk pendakian Argopuro via bremi





lanjut ke SUMMER TIME AUGUST #lombok1
oh ya sekalian mau pamer dokumentasi ni hhe 
cek ya thanks

Friday 26 September 2014

CIKASUR RUMPUTNYA KAYAK KASUR


#ARGOPURO2


..........
     Kami sampai di basecamp pendakian Baderan pukul 17.00 dan langsung melakukan perijinan. Perijinan disini melakukan tarif rombongan, satu rombongan di beri tarif 60.000, entah itu isinya puluhan orang atau pun hanya 2 orang tarif nya sama yaitu 60.000. yang harus di siapkan untuk simaksinya yaitu Kartu identitas dan uang 60.000 saja, karena materai, form dll sudah termasuk dalam tarif 60.000 tersebut, yang menjaga basecamp nya dari dinas kehutanan yaitu pak sus (cp: 08113651015). Setelah itu kami langsung mencari makan dan sayur untuk bekal besok saat mendaki.

    Keesokan harinya kami bangun dan langsung mengantri untuk mandi karena banyak pendaki yang berada di beskem pendakian, entah itu baru turun maupun baru mau naik, setelah itu saya langsung menuju warung makan yang semalam saya sudah memesan untuk di bungkuskan nasi untuk bekal makan siang di perjalanan saat mendaki. 13 Agustus 2014 pukul 08.30 wib kami memulai pendakian, jalannya lumayan menanjak tapi juga ada bonusnya, sehari melakukan pendakian kami sampai di pos mata air 1 pada pukul 15.30 wib dan langsung mendirikan tenda, kemudian membagi tugas ada yang mengambil air dan ada yang menyiapkan makanan untuk makan malam, setelah selesai makan kemudian kami langsung bogan (bobo ganteng).
Pos mata air 1


ceritanya lagi masak sambil ngrasanin temennya mas nya yang berdiri tu


kelihatan bersih kan??


mas, itu tongsis apa tokolan??


muka semangat


aku terjerembab oleh kenangan masa lalu

gayane sok-sokan bocah iki :(


mataharinya panas, dan aku gembira


ga ada yang nyemangatin aku berdua satria love beta


haeee, kamu tak intip

masih tetep milih dia daripada aku???

    14 agustus 2014 pukul 10.00 kami melanjutkan pendakian menuju ke cikasur, saat menuju cikasur kami melewati pos mata air 2, sabana kecil dan sabana besar, ternyata jalur pendakian tidak semudah yang di bayangkan, banyak naiknya sedikit datarnya dan sedikit pula turunya. Setelah melewati sabana besar saya berharap dapat melihat burung merak, ternyata hanya mendengar suaranya saja, kemudian kami melanjutkan pendakian dan melewati sungai kecil yang sangat bening tepat berada dibawah pos cikasur, kami sampai di pos cikasur pukul 17.15 wib, setelah mendirikan tenda saya langsung menuju ke sungai kecil tadi untuk mengambil selada air. Selada air adalah tumbuhan menahun yang cepat tumbuh, bersifat akuatik atau semi akuatik, asli Eropa dan Asia. Tumbuhan ini adalah salah satu dari sayuran daun tertua yang di konsumsi oleh manusia. Setelah itu kembali menuju tenda dan memasak, suhu di cikasur malam itu hampir mendekati 5 derajat, setelah selesai makan malam teman saya langsung menyiapkan peralatan untuk tidur, tapi saya masih di depan tenda sembari melihat pemandangan milkiway, karena jarang saya dapat melihat ribuan bintang secara jelas.

    15 agustus 2014 kami bangun sebelum matahari terbit dan langsung menyiapkan kamera, setelah puas foto-foto kami langsung memasak dan makan pagi, setelah itu kami langsung menuju ke aliran sungai kecil yang bening untuk mandi dan mengambil air setelah itu kembali ke tenda dan packing kembali. Pukul 09..30 wib kami mulai start melanjutkan pendakian menuju ke alun-alun pertigaan puncak. Di cikasur banyak orang yang salah jalan, kami pun hampir salah jalan, ada 3 jalan di cikasur ini, pokok nya ambil jalan yang ke KANAN jalannya naik itu arah ke cisentor, kemudian kami terus berjalan akhirnya sampai di cisentor pukul 12.30 wib, di sini di dominsai oleh sungai kecil tapi tidak se bening di cikasur, ada shelter kecil yang masih bagus dan pohon-pohon besar, kami berhenti sebentar dan melanjutkan pendakian kembali menuju ke rawa embik, sampai di rawa embik pukul 15.00 wib. Di sini kami masak untuk makan siang, disini juga ada sungai kecil, setelah masak dan makan kami melanjutkan pendakian menuju alun-alun, sampai di pertigaan alun-alun pukul 17.15 wib, dan langsung mencari tempat untuk mendirikan tenda, setelah tenda didirikan kami membagi tugas untuk memasak dan mencari kayu bakar, disini banyak ranting-ranting kering yang siap untuk di bakar, setelah itu kami membuat api unggun, ternyata api unggu n dapat mengundang pendaki-pendaki lain yang kedinginan, dan akhirnya pendaki dari blitar yang ternyata temannya teman saya mampir ke tempat perapian dan mendirikan tenda di samping tenda kami, kemudian kami berempat langsung tidur.


ganteng ganteng gelandangan


cikasur SubahanAllah, tak cium tar kamu


ini ni bawah air nya cikasur


cikasuurrr, sebenarnya aku suka dia, tapi ga brani ngomong


sampai jumpa kembali rumput cikasur, tanah cikasur, udara cikasur, batu-batu cikasur, angin cikasur, kerikil cikasur, air cikasur dll.

lanjut ke SUMMER TIME AUGUST #argopuro3
oh ya sekalian mau pamer dokumentasi ni hhe 
cek ya thanks


Thursday 25 September 2014

KATANYA JALUR PENDAKIAN TERPANJANG SE-JAWA


#argopuro1 

    Setelah menunggu 4 bulan menabung, melatih fisik, untuk operasi mata ikan eh untuk mendaki gunung dengan julukan jalur pendakian terpanjang se-pulau jawa yaitu gunung Argopuro yang memiliki sabana yang luas, bandara jepang, burung merak, 3 puncak dan danau taman hidup itu berada di provinsi jawa timur dengan ketinggian +- 3044 mdpl akhirnya kesampaian banget.
      Sehari setelah ujian akhir semester usai, saya meluapkan rencana saya kepada teman-teman saya untuk mendaki ke gunung argopuro, seiring waktu berjalan dari yang mendaftarkan diri 7 orang kini menjadi 4 meter eh 4 orang. Setelah itu kami menyiapkan peralatan dan perlengkapan untuk mendaki gunung, karena faktor kelalaian dan kekurang-siapan seseorang yang di beri amanah untuk menyiapkan tenda, pada hari H tenda sudah siap tetapi tidak ada frame nya, segala cara kami lakukan sehingga terpaksa kami memanggil gatot kaca untuk mencarikan frame nya, eh malah frame nya ketemu yaudah si gatot langsung pamitan pulang, jadi gak enak saya.
Setelah peralatan dan perlengkapan semua lengkap akhirnya kami berangkat dari jogja pada hari senin 11 agustus 2014 pukul 18.10 wib. Saya akan memperkenalkan personil saya
Dari kiri ke kanan satria, robi, reni dan beta

     Kami berbekal tekad yang kuat dan yang terpenting yaitu GPS, kami naik bus EKA jurusan jogja-surabaya dengan tiket 41.000 dengan bicara pada kondekturnya bilang KL, setelah itu sampai di terminal Surabaya pada tanggal 12 Agustus 2014 kami sarapan dulu yang di bawakan oleh satria dari rumah, sayang makanannya just rice and egg mentah. Karena kami belum pernah naik bus jurusan ke besuki maka kami dari terminal Surabaya langsung naik bus RESTU jurusan banyuwangi turun di alun-alun besuki dengan tarif 40.000 (non AC), sebenarnya kalau mau lebih murah lagi dari Surabaya naik bus RESTU turun di terminal probolinggo, kemudian dari terminal probolinggo naik bis LADJU turun di alun-alun besuki InsyaAllah lebih murah.
     Karena factor sifat manusia yang tak luput dari kata telat , dari rencana kami sampai di alun-alun besuki pukul 05.00 wib ternyata kami sampai di alun-alun besuki pukul 11.00 wib. Maka akibatnya yaitu susah mencari angkutan yang mengantarkan pendaki menuju basecamp pendakian gunung Argopuro. Setelah sampai di alun-alun banyak tukang ojek yang menawarkan jasanya menuju ke basecamp pendakian, tapi dengan tarif yang mahal bagi saya, akhirnya saya langsung menuju ke POLRES Besuki yang berada tidak jauh dari alun-alun, kemudian saya berbicara pada polisi yang sedang bertugas di kantor, setelah lama berbicara kata pak polisi itu mungkin masih ada angkutan di perempatan dan menunjuk arah selatan. Kemudian kami menuju masjid yang berada di samping kantor polisi tersebut dan kemudian membagi tugas untuk menuju ke perempatan yang di tunjukan oleh pak polisi tadi. Setelah saya berjalan menuju arah perempatan ada pak tua yang menghampiri saya, dia menawarkan jasanya untuk menyewa angkot milik temannya dengan tarif 200 ribu, karena kami ber empat maka kami tawar menjadi 120 ribu, setelah banyak pertimbangan kemudian bapaknya siap mengantarkan kami, kami pun menunggu bapaknya di masjid samping kantor polisi, tak lama kemudian bapak tersebut datang dengan seorang mas-mas, kemudian mas tersebut ternyata sopir sekaligus yang punya angkot, kemudian dia bilang kalo 150 ribu baru dia mau mengantarkan, setelah banyak pertimbangan dan perdebatan kami pun membatalkan angkutan tersebut.

Angkot yang nganterin ke basecamp pendakian baderan ni, cadas njurang

Sembari entah tidak tahu menunggu apa karena barusan angkutannya kami tolak kami pun pergi untuk makan siang di warung selatan kantor polisi itu, saat kami memilih menu tiba-tiba ada 2 mas-mas yang bilang “mau naik argopuro ya mas?” kami berbicara dengan mas nya itu ternyata dia juga yang menjaga basecamp pendakian Baderan argopuro namanya mas Sam haji, jadi mas nya menawarkan angkutan yang sering di gunakan para pendaki local dengan tarif yang murah yaitu 15.000 per orang dengan naik mobil seperti angkot (nomor hp mas sam haji 082336446256). Setelah kami menunggu lama akhirnya angkutannya pun datang kemudian berangkat menuju basecamp pendakian.

Pamer stiker dikit, sapa tau ada yang nemu di jalan hhe

lanjut ke SUMMER TIME AUGUST #2
oh ya sekalian mau pamer dokumentasi ni hhe 
cek ya thanks