Saturday 14 February 2015

Be careful with tn. baluran



Loh kok hati-hati?

“Be careful” dalam tanda kutip di artikan jangan sampai terjadi seperti saya, kenapa? Langsung saja

                Sewaktu saya dan 3 teman saya ngetrip ke banyuwangi, salah satu destinasi saya yaitu ke TN. Baluran. Nah gini ceritanya, harusnya hari ke-3 saya ke baluran nya, tapi gara-gara rencana sama aktualnya pasti bisa beda jadi hari ke-4 menuju balurannya, sebenarnya malah hampir batal menuju ke baluran nya.

Hari ke-4 di banyuwangi, destinasi saya yaitu hanya di pulau menjangan, ternyata trip di pulau menjangan selesai sekitar pukul 14.00 wita, kemudian ada sedikit waktu yang tersisa sebelum gelap akhirnya kami langsung menuju ke TN. Baluran, daripada sampai di penginapan masih sisa banyak waktu kan eman-eman.

Kami berangkat dari dermaga banyuwedang di pulau bali pukul 14.00 wita, yang bikin lama di perjalanan ini yaitu nyebrang dari gilimanuk ke ketapang, pas kita berangkat pukul 06.00 wib dari ketapang ke gilimanuk padahal cuma sekitar 45 menit, tapi pas kami kembali dari gilimanuk ke ketapang saat siang bisa sampai hampir 2 jam, kenapa? Karena kapalnya setelah hampir sampai di pelabuhan, berhenti dulu, mengantri untuk bersandar di pelabuhan, nah mengantri ini yang bikin lama nyebrang nya, sama kaya ngantri wanita pujaan.

Setelah turun dari pelabuhan, dengan motor sewaan di penginapan, kami langsung menuju ke TN. Baluran, perjalanan dari pelabuhan ketapang sampai di pintu masuk TN. Baluran sekitar 45 menit atau berjarak 35 km dari kota banyuwangi, inti nya, kalau kalian mau ke baluran ngikutin jalan raya dari kota banyuwangi ke pelabuhan ketapang, sampai di pelabuhan ketapang kalian tetap ngikutin jalan raya itu trus, kemudian ngelewatin pantai watudodol, masih lumayan jauh, dan TN. Baluran termasuk di wilayah situbondo kalau ga salah, kemarin pas saya kesana di jalan lihat plang situbondo gitu, dan jangan lupa nanya sama orang, pintu masuk baluran ada di pinggir jalan raya itu, kalau kita dari banyuwangi ada di sebelah kanan jalan, trus, di samping nya ada tulisan desa wisata apa gitu, maaf lupa namanya, hehe..

Kami sampai di pos simaksi baluran pukul 16.30 wib, nah, point pertama dari “be careful” ini ada pada pos simaksi TN. Baluran, saya menunggu di motor, dan teman saya melakukan simaksi, dan tarif nya per motor adalah 35.000 rupiah, menurut sebagian orang sih murah, tapi kalau menurut saya, sepertinya saya ketipu sama petugasnya, (sory frontal), karena saya nanya sama teman saya yang belum lama dari sana hanya di kenakan tarif 8000/motor, apa mungkin karena sudah malam trus di kira kami nginep ya, tapi kami juga ga di tanyain mau nginep apa ga, ah sudahlah, mau protes tapi sudah sore, akhirnya kami bayar dan langsung cuss.

Perjalanan dari pos simaksi sampai di savanna bekol sekitar 45 menit kalau naik motor, jalannya rusak parah, tapi rata-rata semua taman nasional yang saya kunjungi di banyuwangi jalannya rusak parah semua, kalau di baluran jalannya di bikin rusak sih wajar, karena pas perjalanan kemarin di jalan banyak lihat merak, ayam hutan, luwak, buaya, gendruwo, MC mikey (ninja turtle), optimus prime dll pada berkeliaran di jalanan, kalau jalannya mulus pasti pengunjung pada ngebut, dan disana tidak ada polisi yang ngatur lalu lintas, kemungkinan terjadi kecelakaan antara pengendara yang ngebut dan hekamsi (hewan kampung sini), makanya di bikin rusak, kan jadi pelan-pelan pengendaranya.

Kemudian ada banyak plang di jalan, yang ber tuliskan dilarang berburu, rawan kebakaran hutan, dilarang cinlok dan nyomblangin teman dll, tapi yang paling serem sih menurut saya ada tulisan “sumur tua” saya melihat arahnya menuju ke semak belukar yang gelap, tiba-tiba pemeran film “into the wild” keluar dan bilang kalau masyarakat itu gila.

Setelah sampai di savanna bekol kami langsung parkir motor di dekat papan kayu yang ada gantungan tengkorak banteng, nah point ke-2 dari “be careful” berada disini, kalau kalian parkir kendaraan disini, khususnya motor, jangan lupa seluruh barang bawaan kalian di bawa, jangan sampai ada yang di tinggal dimotor, apalagi di tinggal teman lulus kuliah duluan, ihh sebel, karena monyet-monyet disini punya bakat nyolong aka maling aka gunting, barang kami yang berhasil di curi sama monyet yaitu minuman, nah monyet pun bisa bukain botol minuman apalagi bukain rok nya biduan dangdut, pinter kan?, kalian juga pinter kok..

Di savanna bekol di dominasi savanna luas, rusa, banteng, monyet, ular, kerbau, biawak, anjing hutan dll, tapi saya kemarin hanya melihat rusa dan monyet, kemudian kami melanjutkan menuju ke pantai bama, di tengah-tengah perjalanan kami berhenti, pengalaman saya pas tahun 2013 kemarin ke pantai bama dan pemandangannya biasa saja, dan hari sudah hampir gelap kami memutuskan kembali ke savanna bekol dan tracking menuju ke gardu pandang, nah kalau saya ga ke gardu pandang sini pasti ga bisa lihat rusa.

Sampai di puncak gardu pandang rasanya betah ber lama-lama disini, sembari melihat pemandangan dan mengobrol tentang angan-angan masa depan yang cerah, hehe. Disini kalian bisa melihat savanna yang luas, gunung baluran yang indah, laut yang biru dan hutan yang sejuk, para petugas taman nasional ada yang tidur di kantor yang berada di bekol, jangan Tanya soal sinyal dan listrik, air bersih melimpah sob, generator listrik dinyalakan pada pukul 18.00 wib, kemudian kami turun dan melanjutkan perjalanan kembali pulang ke penginapan kami di stasiun karang asem banyuwangi.

         Point ke-3 dari “be careful” berada pada saat kembali perjalanan pulang dari bekol ke pos simaksi pada saat langit gelap, anda harus extra hati-hati, karena sudah tidak ada pengunjung yang berkunjung pada waktu gelap, jadi kalian sendiri yang ada di perjalanan, pas kami di jalan beruntung sih ga ada ban bocor di lokasi taman nasional, kan bingung dong kalau ban bocor di tengah hutan sendirian, dan ga mungkin ada orang lewat, kemudian hewan malam seperti yang mengganggu mata, kalau kaca helm nya di tutup ga bisa lihat jalan, tapi kalau di buka bisa kemasukan hewan matanya, dan juga jangan lupa selalu berdoa menurut keyakinan masing-masing, karena pas kami perjalanan ke pos simaksi menurut pengakuan teman saya ada yang nyium bau wangi di perjalanan, kemudian bau nasi basi juga, hehe, dan juga menurut saya perjalanan ke pos simaksi terasa amat jauh kalau di banding dengan pas kami berangkat, mungkin itu efek dari capek sih.

         Setelah sampai di pos simaksi kami hanya lewat dan langsung melanjutkan perjalanan ke banyuwangi, kemudian mampir di tempat makan di kota banyuwangi, tempat makan nya seperti angkringan yang di jogja, tapi lebih besar dan lebih lengkap menu makanannya, santai sob, makanan di kota banyuwangi murah-murah kok apalagi café-café warung kopi di sini, di jamin murah deh, kecuali warung di stasiun karang asem, mending hindari beli makan di dekat stasiun dan pelabuhan deh.

Ini sob rangkumannya, cuman saran sih, semoga bermanfaat:

Point 1  : jadi biaya masuk sebenarnya untuk wisatawan local 2500/orang, wisatawan asing 20.000/orang dan biaya motor 6000 rupiah.

Point 2  : simpan barang bawaan anda, apalagi kamera, mending selalu di cangklongin ke leher.

Point 3  : kalau bisa anda kembali ke pos simaksi sebelum gelap.

Oh ya, di saranin kalian makai kendaraan pribadi, kalau kalian dari luar banyuwangi, bisa sewa motor maupun mobil, kalau makai angkutan umum cuman ada dari banyuwangi ke pos simaksi saja, dari pos simaksi ke savanna bekol ga ada angkutan umum sob, apalagi ke pantai bama.

Keep journey sob, mumpung masih hidup, hehe

No comments:

Post a Comment